Siapa Calon Pemimpin Ponorogo 2020?
https://ponorogoseputar.blogspot.com/2019/08/siapa-calon-pemimpin-ponorogo-2020.html
![]() |
| Siapa cabup - cawabup ponorogo tahun 2020 pilihanmu? |
Saat ini perbincangan siapakah calon-calon pemimpin Ponorogo pun sudah mewacana di akar rumput (masyarakat bawah). Baik itu lewat obrolan di warung kopi ataupun media sosial. Nama-nama mulai termunculkan dan ramai mendapat apresiasi masyarakat.
Salah satu narasumber pegiat/pemilik warung kopi Wakoka, Wahyudi (gecol) bersama komunitas di warungnya memiliki pandangan tersendiri. Menurutnya, untuk kepemimpinan ke depan Ipong Muchlissoni sangat pas, jika berani menggandeng sosok Ali Mufthi atau Sukirno.
Pertama, Ali Mufthi dipandang Wahyudi, memiliki potensi yang bagus. Secara track record, Ali Mufthi adalah sosok politikus yang sudah lama makan manis asamnya dunia perpolitikan di Ponorogo, dia diketahui legislator kawakan di DPRD Ponorogo. “Dengan menggandeng pak Ali Mufthi, Pak Ipong tidak salah. Dimana bakal bisa terjalin hubungan kuat antara legislatif dan eksekutif,” katanya.
Hubungan kuat yang bagaimana? Terang Wahyudi, yaitu akan tercipta program-program kerja yang baik untuk pemerintahan pak Ipong ke depan. Pak Ali di legislatif kan adalah figur yang cukup diperhitungkan. Itu harus dipertimbangkan oleh Pak Ipong.
Sementara itu, figur lain yaitu Sukirno juga dipandang Wahyudi pun tidak kalah dengan Ali Mufthi. Sukirno secara pengalaman juga cukup bagus di legislatif. Apalagi, pada pilkada Ponorogo 2015 ia tercatat dilirik dan diusung sebagai calon wakil bupati bersanding dengan calon bupati Sugiri Sancoko. Namun kalah dengan pasangan Ipong Muchlissoni dan Soedjarno. “Bahasanya, bisa ‘mendem jeru mikul dhuwur’, walaupun dulu sebagai kompetitor. Toh, sekarang dia adalah wakil rakyat yang berangkat dari Partai NasDem,” ucap Wahyudi.
Walaupun Wahyudi dan kawan-kawan telah mengemukakan nama Ali Mufthi dan Sukirno, namun pihaknya menggarisbawahi, bahwa mengembalikan keputusan kepada partai-partai yang ada. “Kita tunggu keberanian partai untuk menawarkan pilihan kepada masyarakat,” ujarnya.
Diketahui Ali Mufthi dan Sukirno memang memiliki track record sendiri-sendiri. Ali Mufthi yang notabene anggota DPRD Ponorogo beberapa periode, di Pemilu Legislatif 2019 lalu, ia memutuskan untuk bertarung di kancah nasional sebagai caleg DPR RI, namun akhirnya kalah. Sedangkan Sukirno, untuk periode 5 tahun ke depan berhasil kembali menduduki kursi DPRD Kabupaten Ponorogo, malah saat ini dia menjadi salah satu kandidat calon Ketua DPRD Kabupaten Ponorogo setelah partai yang mengusungnya menang. (sp)
Barno Atau Eko Juga OK!
SETELAH Ipong Muchlissoni memberi pernyataan bakal siap bertarung di Pilkada 2020 dan siap mencari pendampingnya, berbagai nama-nama mulai muncul. Khususnya dalam obrolan di komunitas-komunitas media sosial menjadi hangat diperbincangkannya.
Belum lama ini, sempat muncul di medsos alternatifalternatif calon pemimpin AE-1 maupun AE-2. Ada yang setuju, tidak setuju, bahkan dibuli. Di salah satu forum medsos (facebook), nama Eko Mulyadi, Kepala Desa Karang Patihan Kecamatan Balong, dan Subarno, Kepala Desa Bringinan, Kecamatan Jambon sempat menghias dan mendapat like ribuan serta komentar ratusan.
![]() |
| Eko Mulyadi (Kades Karangpatihan), Subarno (Kades Bringinan) |
Perihal kedua nama orang yang muncul di atas, Muhammad Hamka Arifin (biasa dipanggil akrab Ipin) yang merupakan admin group facebook “Semua Tentang Ponorogo (STENPO)” kepada wartawan Media ini memaklumi ada pengguna medsos yang mengangkat kedua nama tersebut di atas. “Itulah medsos, pengaruhnya tidak bisa disepelekan,” katanya.
Menurut Ipin, pendapat mereka patut diapresiasi. Mereka memandang baik Eko Mulyadi maupun Subarno memang dipandang secara oyektif bagus. Pertama, Eko Mulyadi adalah sosok kades muda yang penuh inovasi dan kreatifitas tinggi. Banyak bukti-bukti kerjanya selama ini. Ia adalah kades yang cukup disegani dan mendapat beberapa penghargaan setelah berhasil menyulap desanya menjadi desa yang bergeliat dan hidup.
Desa Karang patihan, Kecamatan Balong Ponorogo dulunya dikenal sebagai ‘kampung idiot’, karena memang ditemukan tidak sedikit orang yang memiliki keterbelakangan. Sekarang buah kerja keras, khususnya sang kades, desa ini berubah drastis menjadi desa yang ‘layak’ baik dari segi ekonomi maupun wisatanya. Catatan yang bisa kami pantau, sentra-sentra industri di Desa Karang Patihan saat ini mulai hidup, banyak produk-produk desa yang layak dan sudah meluas pemasarannya, seperti kain batik khas Karang Patihan ‘batik ciprat’.
Di sisi kepariwisataan, Eko Mulyadi juga berhasil menyulap beberapa potensi alam desa menjadi sesuatu yang memiliki daya jual, yaitu Gunung Beruk. Sekarang gunung ini menjadi salah satu pilihan bagi warga Ponorogo dan sekitarnya sebagai tempat wisata alam yang cukup indah untuk dinikmati.
Senada dengan Eko, Subarno Kades Bringinan Kecamatan Jambon ini pun dipandang Ipin juga tidak kalah inovatif dan kreatifnya. Subarno tercatat mampu mengangkat desanya menjadi ‘desa teladan’ dengan berbagai produk dan kreatifitas warga di dalamnya. Berbagai terobosan telah dilakukan dan terbukti kemanfaatannya. “Makanya, tidak salah jika Pak Ipong menggandeng salah satu dari kedua sosok terbaik Ponorogo ini,” ucap Ipin.
Menengok beberapa catatan pemimpin di Ponorogo, Mantan Bupati Amin pun berangkat dan berlatar belakang sosok kepala desa. Sebelum menjadi bupati, Amin sebelumnya disandingkan dengan Almarhum mantan Bupati Muhadi Suyono sebagai wakilnya. Dan dipertarungan selanjutnya, Amin kembali maju di pilkada sebagai calon bupati dan akhirnya terpilih. (sp)

