Hari Aids Sedunia diperingati Dinkes Ponorogo dengan Senam Bersama
https://ponorogoseputar.blogspot.com/2019/12/hari-aids-sedunia-diperingati-dinkes.html
Ponorogo - Dalam ragka memperingati Hari Aids Sedunia, Dinas Kesehatan Ponorogo menggelar Acara Senam Bersama. Acara berlangsung di Halaman Gedung Centra Industri Kecil & Menengah, Tambakbayan pada Rabu (4/12), dengan mengusung tema “Bersama Masyarakat Meraih Sukses”.
Tampak hadir dalam acara tersebut, Bupati Ponorogo, Drs. H. Ipong Muchlissoni bersama Sekdakab, Dr. Drs. Agus Pramono, M.M., Jajaran OPD, Keluarga Besar Dinas Kesehatan Ponorogo serta tamu undangan penting lainnya.
Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo, Drg. Hj. Rahayu Kusdarini, M.Kes melalui Kegiatan Peringatan Hari Aids Sedunia ini mengajak kepada seluruh masyarakat untuk tidak takut melakukan pemeriksaan terhadap Penyakit Aids. "Kita membuka layanan pemeriksaan penyakit Aids di seluruh Puskesmas dan layanan ini tidak dipungut biaya alias gratis sampai akhir Desember 2019," terangnya.
Masih dalam rangkaian peringatan hari Aids sedunia, pihaknya telah memulai pemeriksaan di lingkungan kerjanya dengan memeriksa seluruh pegawai di lingkungan Dinkes dan Puskesmas bahkan beberapa rumah sakit swasta seperti Muhammadiyah dan RSGW juga sudah melakukannya.
"Saya berharap, baik ASN maupun masyarakat mau memeriksakan diri. Karena ini sifatnya sukarela jadi kapan saja monggo supaya periksa biar diketahui sejak dini jika terbukti positip maka akan kita lakukan pengobatan supaya tidak sampai menular kepada orang lain," harapnya.
Masih menurutnya, berdasarkan data terbaru untuk penderita HIV AIDS di Kabupaten Ponorogo ada 83 orang dan jumlah itu terus turun dibanding tahun lalu yang mencapai 103 orang. Dan kabar baiknya, turunnya angka penderita ODHA (orang dengan HIV Aids) memang sembuh setelah mengkonsumsi obat meskipun harus diakui ada yang meninggal.
"Angka ODHA di kabupaten Ponorogo sejatinya sedang dan tidak terlalu tinggi bila dibanding Kabupaten/kota tetangga. Tapi kita semua tetap harus waspada dan jangan takut untuk periksa supaya diketahui lebih dini jika positip maka segera dilakukan pengobatan," tuturnya.
Sementara itu, Bupati Ponorogo, Ipong Muchlisoni dalam sambutannya menyatakan semua pihak harus ikut serta menciptakan suasana lingkungan yang mampu mencegah penularan virus HIV AIDS di Ponorogo. Khususnya Dinas Polisi Pamong Praja (POL PP) harus melakukan upaya komprehensif dalam munculnya prostitusi.
“Menurut informasi yang saya terima, setelah ditutupnya (lokalisasi) Kedungbanteng, ternyata masih ada eks ‘warga Kedungbanteng’ yang praktek di berbagai tempat di di kota ini. Prostitusi adalah kegiatan yang berpotensi sangat besar bagi munculnya HIV AIDS ini,” ungkapnya.
Selain Dinas Pol PP, pekerjaan mencegah penularan HIV AIDS ini juga tugas seluruh pihak. Bupati Kabupaten Ponorogo menyebut di dalamnya ada peran camat, kades, ketua RW, ketua RT dan seluruh elemen masyarakat Kabupaten Ponorogo.
“Karena itu saya minta semua pihak, tidak hanya Dinkes, untuk bahu-membahu mencegah agar HIV AIDS tidak menular dan menyebar ke banyak orang. Kita beharap dan targetkan, dalam tahun mendatang angka penderita HIV AIDS di Ponorogo terus turun. Kalau memungkinkan, lima tahun mendatang Ponorogo zero HIV AIDS,” harapnya. (han)



