Jelang Natal & Tahun Baru, Satsabhara Polres Ponorogo Lakukan Sterilisasi Gereja

Ponorogo - Dalam rangka mengantisipasi gangguan kamtibmas saat umat Kristiani melaksanakan Ibadah Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, Satsabhara Polres Ponorogo melakukan sterilisasi gereja yang ada di wilayah Kota Ponorogo pada Selasa, (24/12).

Tiap-tiap rumah ibadah umat Kristiani yang berada di wilayah kota Ponorogo , mendapat kunjungan personel Satsabhara Polres Ponorogo yang di pimpin oleh KBO Satsabhara, Ipda Joko Tri.

Kasat Sabhara Polres Ponorogo, Akp Djoko Winarto.S.H melalui KBO Satsabhara, Ipda Joko Tri mengatakan, untuk giat sterilisasi di gereja-gereja dilakukan tidak hanya pada Perataan Natal tetapi juga Hari Minggu pada setiap ada Kegiatan Gereja.

"Pada hari ini anggota Satsabhara melaksanakan Sterilisasi Gereja di Seputaran Kota Ponorogo sebelum umat kristiani merayakan peringatan Natal dan tahun baru," ungkapnya.

Satsabhara Polres Ponorogo dalam melaksanakan Kegiatan Sterilisasi mengunakan peralatan seperti Rompi anti peluru, helm baja, metal detector, mirror reflector, senter besar, senpi laras panjang dan juga pendek. "Peralatan tersebut sebagai pendamping kami dalam melaksanakan tugas," tambah KBO Satsabhara, Ipda Joko Tri mengungkapkan.

Sterilisasi Gereja dilakukan menyasar ke semua sisi ruangan dan juga peralatan yang akan digunakan dalam perayaan Natal dan Tahun baru 2020. "Dengan sasaran seperti Kursi, Meja, Alat-alat Musik, di ruang ganti pakaian pastur, disisi luar sisi samping kanan-kiri meliputi Kamar Mandi,Tempat Sampah dan seputar lingkungan gereja, didepan Gereja dan altar Gereja," rincinya.

Dalam Kegiatan Seterilisasi Gereja yang di laksanakan, Satsabhara Polres Ponorogo tidak menemukan hal-hal mencurigakan ataupun barang-barang berbahaya. "Setelah seterilisasi satsabhara menyerahkan berita acara pelaksanaan seterilisasi kepada pengurus Gereja bahwa gereja siap di gunakan untuk kebahtian," terangnya.

Kegiatan Sterilisasi tersebut, masih menurut Ipda joko bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman untuk setiap pemeluk agama dan kepercayaan saat melakukan ibadah. “Sebagai pengayom masyarakat tentunya kami ingin selalu memberikan rasa aman untuk warga, tak terkecuali jemaat gereja yang tengah melaksanakan ibadah di gereja,” pungkasnya.