Innalillahi! 1 Orang PDP Meninggal Dunia


PONOROGO – Berita duka datang dari Ponorogo. Dimana pada Minggu (14/7) kemarin, satu pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia.

Ia adalah seorang laki-laki berusia 30 tahun asal kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo. Dan saat ini masih tercatat sebagai salah satu PDP.

Dalam riwayat sebelumnya, yang bersangkutan selama ini bekerja di Surabaya. Dan pulang pada tanggal 10 Juni kemarin naik bus, dalam kondisi sakit.

Kepulangan pasien dari Surabaya ini dijemput keluarga dan satgas desa di Ponorogo dengan maksud untuk langsung diperiksakan kesehatannya dan bila perlu dirawat di rumah sakit. “Akan tetapi sampai RSU Aisyiyah pasien tidak kooperatif, menolak diperiksa kesehatannya dan memaksa pulang ke Sooko,” ucap Bupati Ipong dalam releasenya.

Karena kondisi di rumah tidak memungkinkan, jelas Ipong untuk isolasi mandiri akhirnya diisolasi di fasilitas isolasi desa. Keesokan harinya karena kondisi pasien sesak, puskesmas terus memotivasi untuk dirujuk ke RS. Sempat minta pulang sebntar bertemu orang tuanya, baru akhirnya bersedia dirujuk dan dirawat di RS Darmayu.

Selanjutnya, sampai di RS Darmayu diperiksa rapid test hasilnya non reaktif, tapi hasil rontgent pneumoni bilateral. Dari hasil laboratorium didapatkan indikasi gagal ginjal.

“Pasien sudah diambil swab 2 kali pada tanggal 12 dan 13 Juni, tapi sampai hari ini hasil belum keluar. Dengan adanya kejadian ini, saya himbau kepada seluruh masyarakat Ponorogo terutama yg sedang sakit, untuk jujur dan kooperatif saat dilakukan pemeriksaan kesehatan,” pinta Ipong.

Permintaan bupati selanjutnya, dan untuk masyarakat Ponorogo yg saat ini tinggal di luar kota dan dalam keadaan sakit, sebaiknya tidak pulang dulu sampai benar-bemar sembuh. Hal ini sangat penting untuk memutus rantai penularan COVID 19.  *
(GENG/PRAS)

Related

PEMERINTAHAN 7680569530034657717

Posting Komentar Default Comments

emo-but-icon

Populer

Terkini

item